Persib Bandung (Foto: Google Image) |
Persib Bandung atau biasa
dikenal dengan julukan Maung Bandung
(The Bandung Tigers) dan Pangeran Biru
(The Blue Prince). adalah sebuah tim sepak bola Indonesia terbesar yang
berbasis di Bandung, Jawa Barat. Mereka termasuk klub tersukses di Indonesia. Sejak
awal era Liga Indonesia, klub tidak pernah terdegradasi dari liga papan atas. Persib
berhasil memenangkan 5 gelar Perserikatan, dan baru saja memenangkan gelar
Indonesia Super League (Sekarang dikenal sebagai Liga 1) pada tahun 2014. Klub
ini juga berhasil mencapai perempat final Kejuaraan Klub Asia (Sekarang AFC
Champions League) pada tahun 1995 dan dalam beberapa tahun terakhir meningkat
pesat dalam kinerja secara keseluruhan. Bagi para bobotoh yang ingin lebih tahu
tentang tim kesayangannya, berikut kami uraikan sejarah lengkap tentang Persib
Bandung.
Sejarah
Awal Berdirinya Persib Bandung
Sebelum Persib terbentuk,
sepak bola di Bandung dimulai dengan pembentukan Bandoeng Inlandsche Voetbal
Bond (BIVB) sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi
perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB saat
itu adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita
Dewi Sartika, yakni R. Atot.
BIVB kemudian menghilang dan
muncul dua perkumpulan lain bernama Persatuan Sepak bola Indonesia Bandung
(PSIB) dan National Voetball Bond (NVB). Pada 14 Maret 1933 kedua klub itu
sepakat melebur dan lahirlah perkumpulan baru yang bernama Persib yang kemudian
memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai ketua umum. Klub- klub yang bergabung ke
dalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM,
JOP, MALTA, dan Merapi. Setelah tampil tiga kali sebagai runner up pada
Kompetisi Perserikatan 1933 (Surabaya), 1934 (Bandung), dan 1936 (Solo), Persib
mengawali juara pada Kompetisi 1939 di Solo.
Setelah Indonesia merdeka,
pada 1950 digelar Kongres PSSI di Semarang dan Kompetisi Perserikatan. Persib
yang pada saat itu dihuni oleh Aang Witarsa, Amung, Andaratna, Ganda, Freddy
Timisela, Sundawa, Toha, Leepel, Smith, Jahja, dan Wagiman hanya mampu menjadi
runner-up setelah kalah bersaing dengan Persebaya Persebaya. Pada tahun 50-an
Aang Witarsa dan Anas menjadi pemain asal Persib pertama yang ditarik bergabung
dengan tim nasional Indonesia untuk bermain di pentas Asian Games 1950.
Prestasi Persib kembali
meningkat pada 1955-1957. Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana
yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade
Melbourne 1956. Pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang
Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan
telak untuk Indonesia dengan skor 4-0. Persib makin disegani. Pada Kompetisi
1961, tim kebanggaan “Kota Kembang” itu meraih juara untuk kedua kalinya
setelah mengalahkan PSM Ujung Pandang. Materi pemain Persib saat itu adalah
Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah
Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo,
Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll. Karena prestasinya itu,
Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola “Piala Aga Khan” di
Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru”
Suwarman. Setelah itu, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik
Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah
kalah dari PSM di Jakarta.
Persib Bandung menjadi juara
pertama Liga Divisi Satu dengan format baru dengan mengalahkan Petrokimia Putra
1-0 di final. Pada tahun 1995, Persib berhasil tampil hingga babak perempat
final AFC Champions League. Di AFC Champions League, di babak pertama zona Asia
Timur, Persib melawan klub Thailand, Bangkok Bank FC. Persib menang 2-0 pada
laga tandang dan kalah 0-1 di kandang, dan menang agregat 2-1. Pada putaran selanjutnya,
Persib melawan klub Filipina, Pasay City, di babak kedua. Persib berhasil maju
ke perempat final setelah mengalahkan Pasay City dengan agregat 5-2. Namun sayang,
kegemilangan Persib tak berlanjut di perempatfinal. Dalam sistem home
tournament yang digelar di Bandung, Persib selalu mengalami kekalahan dalam
tiga pertandingan. Di pertandingan pertama, Persib kalah 2-3 dari klub Jepang,
Verdy Kawasaki. Selanjutnya, giliran klub Korea Selatan, Persib dipermalukan
Ilhwa Chunma 2-5. Pada pertandingan terakhir, Persib kalah dari klub Thailand,
Thai Farmers Bank, dengan skor 1-2. Persib gagal bergerak lebih jauh. Namun,
Persib mendapatkan gelar hiburan setelah Pelatih mereka Indra Tohir terpilih
sebagai Best of Coach in Asia oleh Konfederasi Sepak Bola Asia.
Pada Liga Indonesia 2005,
Indra Thohir kembali dipercaya menjadi pelatih. Namun, Persib harus puas finis di
posisi kelima. Kompetisi berikutnya, Risnandar Soendoro dipercaya sebagai
pelatih. Namun, ia hanya bertahan hingga dua pertandingan pertama kandang
setelah kekalahan dari PSIS Semarang dan Persijap Jepara di Stadion Siliwangi,
penggantinya adalah Arcan Iurie, pelatih Moldova itu kembali dipertahankan
untuk Liga Indonesia 2007. Saat itu, Persib sudah memprediksi akan memenangkan
gelar karena separuh musim tampil sebagai penguasa Wilayah Barat dan
memenangkan duel dengan PSM Makassar sebagai penguasa Wilayah Timur. Namun, di
babak kedua, Persib tergelincir dan penampilannya menurun sampai peringkat
kelima dan gagal lolos ke Babak 8 Besar.
Dalam Kompetisi Indonesia
Super League 2008-09 untuk pertama kalinya merumuskan pelatih Persib dari luar
Bandung. Jaya Hartono, yang membawa
Persik Kediri memenangkan Liga Indonesia 2003, disebut untuk mengeluarkan
Persib dari keterpurukan. Namun sayangnya, Persib harus puas finis diposisi
ketiga dalam kompetisi yang menggunakan format satu wilayah ini. Mereka telah
menggunakan banyak pelatih lokal dan internasional seperti Marek Andrzej
Sledzianowski, Juan Antonio Paez, Arcan Iurie, Risnandar Soendoro, Indra
Thohir, dan Jaya Hartono, akan tetapi hasil terbaik mereka adalah finis
diposisi ketiga di Liga Super Indonesia tahun 2008–09.
Pada 2012, Persib mengangkat
mantan pemainnya Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih kepala baru mereka. Pada
tahun 2013, Persib tidak dapat menggunakan Stadion Siliwangi untuk pertandingan
resmi mereka, karena PSSI telah menurunkan tingkat kelas stadion tersebut hanya
untuk digunakan sebagai tempat pelatihan saja. Persib kemudian menggunakan
Stadion Si Jalak Harupat sebagai home base mereka. Pada 8 September 2014,
Persib mendapatkan lisensi sebagai klub profesional. Pada tahun 2014, setelah
sembilan belas tahun tanpa trofi besar, Persib berhasil memenangkan Indonesia
Super League 2014 dengan mengalahkan Persipura Jayapura di Final ISL 2014.
Ferdinand Sinaga juga mendapat penghargaan sebagai Pemain Terbaik untuk 2014.
Pra musim 2015 Persib
diundang untuk berkompetisi dalam turnamen persahabatan internasional, Marah
Halim Cup 2015, dari 4-14 Januari 2015, tetapi menolaknya pada 9 Desember 2014.
Mereka memulai pelatihan pertama mereka untuk Indonesia Super League 2015 pada
23 Desember 2014. Mereka berencana untuk melakukan training center menggunakan
fasilitas Inter Milan di Italia mulai 6 Januari 2015, tetapi karena jadwal yang
ketat, rencana itu dibatalkan. Persib menyatakan bahwa mereka akan
berpartisipasi dalam Piala Walikota Padang 2015 pada 4-8 Januari 2015.
Karena memenangkan Indonesia
Super League 2014, Persib diberi tempat di AFC Champions League 2015. Mereka,
bersama Persipura, juga menerima byes pada Piala Indonesia 2015 dan akan
langsung berpartisipasi dalam Babak 16 Besar. Persib mempertahankan mayoritas
skuad nya. Persib merilis Djibril Coulibaly karena kinerja yang menurun. Beberapa
pemain yang masih akan bermain untuk musim ini adalah Abdul Rahman, Firman
Utina, dan tiga kiper, dan beberapa pemain yang mendapat kontrak baru adalah
Makan Konaté, Muhammad Agung Pribadi, Vladimir Vujović, dan Rudiyana. Ferdinand
Sinaga meninggalkan klub untuk bergabung dengan Sriwijaya F.C. Persib saat ini
telah mendapatkan tiga pemain baru, yaitu Dedi Kusnandar, Dias Angga Putra, dan
Yandi Sofyan Munawar. Tiga pemain Diklat Persib, Gian Zola, Hanif Sjahbandi,
dan Jujun Saefuloh, dipanggil untuk seleksi timnas Indonesia U-16 dan U-19. kiper
ketiga Persib, M Natshir dipanggil ke tim nasional nasional U-22. Manajer Umuh
Muchtar menjadi salah satu komisaris PT Liga Indonesia untuk musim 2015 karena
kemenangan Persib di musim sebelumnya.
Pada bulan Februari, pada
pertandingan resmi pertama mereka musim ini, Persib kalah melawan Hanoi T &
T F.C. di Mỹ Đình National Stadium pada babak penyisihan ke-2 babak play-off
kualifikasi AFC Champions League 2015. Pertandingan ISL pertama mereka seharusnya
pada 20 Februari 2015 melawan runner-up tahun lalu Persipura Jayapura, sebelum
Kemenpora pada 18 Februari memutuskan untuk menunda ISL 2015 karena terlalu
banyak klub yang belum menyelesaikan file lisensi mereka. Pada pertandingan
Piala AFC 2015 pertama mereka, Persib menang 4-1 di kandang mereka melawan tim
Maladewa New Radiant S.C. dengan Jufriyanto, Konaté, Atep, dan Yandi mencetak
gol masing-masing.
Persib meluncurkan tim
mereka pada 6 Februari di Stadion Siliwangi, memperkenalkan para pemain dan 9
kaus, tiga untuk Indonesia Super League 2015 dan Piala Indonesia 2015, dua
untuk kompetisi Asia, dua untuk pelatihan, dan dua untuk tim yunior. Pada 17
Februari, Persib mengumumkan Mulyana sebagai wakil manajer tim untuk semua
kompetisi. Tim dokter Persib, Rafi Ghani, ikut serta dalam pelatihan Tim Medic
ISL di Jakarta pada 17–18 Februari. Pada 20 Februari, tim-tim ISL 2015
berkumpul di Bandung untuk menyatakan tindakan mereka terhadap keterlambatan
ISL 2015 sebagai Deklarasi Bandung. Penjaga gawang ketiga Persib, M. Natshir,
dipanggil ke daftar 23 pemain pemain tim nasional Indonesia yang berusia di
bawah 22 tahun. Pada bulan Mei, Liga Super Indonesia 2015 secara resmi
dihentikan oleh PSSI pada 2 Mei 2015 karena larangan dari Menteri Pemuda dan
Olahraga Imam Nahrawi, terhadap PSSI untuk menjalankan kompetisi sepakbola.
Manajemen Persib Bandung
Bermartabat membuat kejutan di awal 2016. Mereka menjalin kerja sama dengan
klub raksasa Serie A, Inter Milan. Dalam sebuah pernyataan di situs resmi
Persib, Glenn Sugita mengajak semua pihak untuk bekerja keras untuk
mempertahankan prestasi 'Maung Bandung'.
Glenn juga menyampaikan visi Persib pada 2016 dengan terus berinovasi
mengantisipasi nasib kacau sepakbola nasional. Apalagi dengan statusnya sebagai
juara Liga Super Indonesia, Piala Presiden 2014 dan Piala Presiden Indonesia
2015. Glenn ingin Persib tetap menjadi klub terbaik di Indonesia. Salah satu
kerjasama dengan pelatih kepala dispatcher Persib Bandung Djadjang Nurdjaman
untuk menambah pengetahuan dengan Inter Milan. Djadjang Nurdjaman menjadi
program bimbingan belajar dan pembinaan usia muda.
Persib Bandung menatap musim
2017 dengan "cara yang tidak biasa" dalam urusan pemain. Label
sebagai tim yang mapan ditunjukkan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat
untuk menghadirkan dua superstar sekaligus, Michael Essien dan Carlton Cole. Kedatangan
kedua mantan pemain Chelsea FC ini melengkapi daftar transfer pemain yang telah
dilakukan Persib di akhir 2016, seperti Dedi Kusnandar, Supardi Nasir, Achmad
Jufriyanto, Wildansyah, Imam Arief Fadillah, dan gelandang serang Jepang Shohei
Matsunaga. Daftar itu tidak termasuk rencana gelandang asal Belanda-Indonesia,
Raphael Maitimo yang bergabung pada saat peluncurkan tim Persib pada 2 April
2017.
Tim telah mengumumkan mantan
asisten pelatih Hector Cuper di Lanus, Valencia, dan Inter Milan Roberto Carlos
Mario Gomez sebagai pelatih baru. Pelatih Argentina itu ditunjuk untuk
menangani Persib di Liga 1 musim 2018. Roberto Carlos Mario Gomez
ditandatangani oleh Persib selama dua tahun. Sebelumnya pada tahun 2017 Roberto
Carlos Mario Gomez ditunjuk sebagai pelatih kepala tim sepak bola nasional
Malaysia oleh presiden FAM Tunku Ismail Sultan Ibrahim, tetapi ia kemudian
meminta gaji yang lebih tinggi dan karena itu ditolak karena mahal.
Prestasi
Domestic
Indonesia
Super League
Juara (1): 2014
Liga
Indonesia Divisi Satu
Juara (1): 1994–95
Liga
Perserikatan
Juara (5): 1939, 1961, 1986,
1989–90, 1993–94
Runners-up (6): 1933, 1934,
1936, 1966, 1982–83, 1984–85
Indonesia
Super League U-21
Juara (1): 2009–10
Soeratin
Cup
Juara (2): 2003, 2006
Champions
Cup
Juara (1): 1957
Jusuf
Cup
Juara (1): 1978
Piala
Utama
Runners-up (1): 1992
Persija
Cup
Juara (1): 1991
Siliwangi
Cup
Juara (4): 1981, 1989, 1994,
2000
Kang
Dada's Cup
Juara (1): 2008
Celebes
Cup
Juara (1): 2012
Padang
Mayor's Cup
Juara (1): 2015
President's
Cup
Juara (1): 2015
Trofeo
Friendly Match
Juara (1): 2017
International
Hassanal
Bolkiah Cup
Juara (1): 1986
AFC
Cup
Round 16: 2015
AFC
Champions League
Quarter-finals: 1995
0 Response to "Sejarah Berdirinya Persib Bandung "
Posting Komentar